Detailed Notes on pengobatan akupunktur
Sebuah tinjauan sistematis yang berkualitas baik 26) dilakukan untuk mengevaluasi efek akupunktur atau elektro-akupunktur pada ukuran obyektif dan subjektif dari aktivitas penyakit pada pasien dengan rheumatoid arthritis. Meskipun hasil penelitian pada elektro-akupunktur menunjukkan bahwa elektro-akupunktur mungkin bermanfaat untuk mengurangi nyeri lutut simptomatik pada pasien dengan rheumatoid arthritis 24 jam dan four bulan pasca perawatan, penelaah menyimpulkan bahwa buruknya kualitas persidangan, termasuk yang kecil.
Secara umum, akupunktur medik memang belum banyak digunakan sebagai terapi lini pertama untuk mengatasi kondisi atau penyakit tertentu.
Pelepasan hormon-hormon yang bekerja pada aliran darah membuat regulasi yang baik pada aliran darah. Walaupun telah banyak dilakukan penelitian, hubungan antara titik akupuntur dengan respons sistemik tubuh masih sulit dijabarkan dengan ilmu kedokteran present day.
Akupuntur dapat berkhasiat meskipun berdiri sendiri, atau sebagai penunjang dari perawatan medis konvensional. Hal ini karena banyaknya kelebihan akupuntur dibanding metode pengobatan lainnya.
Perlu diingat bahwa terapi ini bersifat komplementer. Itu artinya, akupunktur tidak dapat dipakai sebagai terapi pengganti, tetapi bisa dilakukan bersama perawatan medis lain.
Akupunktur dapat bermanfaat untuk meningkatkan kesuburan baik bagi wanita maupun pria. Bagi wanita, akupunktur dapat mengoptimalkan kondisi rahim serta menstabilkan hormon sehingga menstruasi lebih teratur dan menghasilkan sel telur yang lebih baik.
Cara kerja akupuntur sendiri melalui rangsangan pada saraf sensorik di titik yang ditusuk. Rangsangan tersebut akan diteruskan hingga ke otak, akibatnya timbul berbagai respons fisiologis (ordinary) di tingkat otak maupun di organ perifer.
Penelitian Kessler et al, pada pasien yang menderita ansietas dan depresi didapatkan facts bahwa sebagian besar pasien menyatakan pengobatan alternatif sama berguna dengan pengobatan konvensional. Dalam suatu diskusi panel Countrywide Institut of Overall health (NIH) yang dihadiri oleh 23 ahli di bidang kedokteran perilaku, penanganan nyeri, ilmu jiwa, ilmu saraf dan psikologi ditemukan berbagai bukti kuat bahwa penggunaan teknik relaksasi dan terapi perilaku dapat mengurangi rasa nyeri dan masalah insomnia akibat berbagai kondisi penyakit. Diskusi Panel NIH pernah juga memberikan simpulan bahwa akupuntur efektif untuk mengurangi nyeri gigi, mual, muntah, nyeri kepala dan nyeri pinggang bawah (Turana, 2003).
Medika Akupunktur saat ini tidak hanya membuka terapi more info pengobatan bagi penderita penyakit. Tempat ini juga mengembangkan teknik akupunktur untuk kesehatan dan kecantikan. Misalnya kebutuhan menjaga kelancaran aliran darah, nyeri, slimming, penghilangan jerawat dan lain sebagainya.
Studi membuktikan bahwa akupunktur dapat membantu pasien stroke pulih lebih cepat. Mereka jadi lebih mandiri dan membutuhkan biaya perawatan yang lebih rendah. Dengan manfaat seperti itu, akupunktur adalah pilihan penting bagi mereka yang telah mengalami stroke.
pasien merasa nyaman, tenang, bebannya terasa hilang akibat terapis yang ramah dan komunikatif. Faktor psikologis ini juga terkait dengan usia pasien yang menggunakan pengobatan akupunktur. Berdasarkan information karakteristik responden didapatkan usia rata-rata responden yaitu forty seven tahun ke atas.
Ketiga, mempercayai terapis akupunktur dan pengobatan yang mereka berikan. Kesemuanya ini membantu keberhasilan terapi akupunktur. Pasien yang memahami dan menerapkan prinsip ini biasanya sembuh lebih cepat.
Kenalan pakaian longgar dan nyaman. Hal ini bertujuan agar ahli akupunktur mudah untuk menempatkan jarum pada tubuh.
puncture, sedangkan kata asal dalam bahasa Cina adalah cenciu. Kata tersebut kemudian diadaptasikan ke dalam bahasa Indonesia menjadi akupunktur atau tusuk jarum. Sebagai suatu sistem pengobatan, akupunktur dapat didefenisikan sebagai suatu pengobatan yang dilakukan dengan cara menusukkan jarum di titik-titik tertentu pada tubuh pasien. Maksudnya adalah agar pasien sehat kembali (Dharmojono, 2001).